Presiden RI Saksikan Penandatanganan Nota Kesepakatan Pemulihan Kawasan Cycloop Dan Daerah Aliran Sungai Sentani

08 April 2019 - Siaran Pers

JAYAPURAKOTA-Guna kelancaran rehabilitasi kawasan Pegunungan Cycloop dan pemulihan daerah aliran Sungai Sentani, pemerintah Kota Jayapura bersama sejumlah kepala daerah, lembaga dan kementerian menandatangani nota kesepakatan. Disaksikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Jayapura, Senin, 1 April 2019.

Nota kesepakatan ditanda tangani Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Pemerintah Provinsi Papua, Pemerintah Kabupaten Jayaputa, Pemerintah Kota Jayapura, Universitas Cendrawasih, PT Freeport Indonesia (Freeport), Dewan Adat Suku, dan Dewan Persekutuan Gereja-Gereja Papua.

Penandatanganan nota kesepakatan ini untuk dijadikan panduan bersama dalam mendukung pelaksanaan kegiatan rehabilitasi kawasan Pegunungan Cycloop secara terencana, terpadu dan menyeluruh yang menjadi tanggung jawab para pihak. Tujuan kesepakatan ini adalah mensinergikan program dan pelaksanaan kegiatan para pihak dalam rehabilitasi kawasan Pegunungan Cycloop.

Sesuai komitmen awal yang telah disampaikan langsung Presiden Direktur Freeport Tony Wenas, selain turut mendukung rehabilitas korban bencana di Sentani, Freeport akan turut membantu pemerintah dalam hal perawatan hutan di area Pegunungan Cycloop.

“Dalam hal ini kami sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Munardo, Bupati Jayapura Mathius Awaitauw untuk penanganan ke depan dalam rangka perlindungan daerah Pegunungan Cycloop agar tak terulang bencana alam banjir atau longsor sama seperti sebelumnya,” jelas Tony, Senin, 1 April 2019.

Menurut Tony, pihaknya sendiri telah melakukan diskusi dengan Kepala BNPB, Letjend TNI Doni Monardo untuk ikut dalam program penanaman kembali pohon dan mendukung pengelolaan secara baik cagar alam Pegunungan Cycloop.

“Kami berharap, seluruh pemangku kepentingan di Papua dapat bahu membahu mengambil bagian dalam menanggulangi dan mencegah kejadian ini (bencana alam) agar tidak terulang lagi,” kata Tony. (Humas/Lita)